Senin, 02 Desember 2013

Batu kajang pelabuhan keduaku

Jalan Batukajang
                Singkat cerita setelah 14 bulan dikandung di Lenteng agung, lahirlah saya dan 2 orang teman saya di Batukajang.. . hahaha kayak ibu-ibu aja.Yup, benar. Setelah menjalani masa kontrak di Lenteng Agung Jakarta Selatan, Desember 2005 kami mendapat penempatan di Batukajang site job PT. Kideco Jaya Agung. Batu kajang adalah suatu desa di wilayah Batu Sopang , Kab. Paser Kaltim. Saya bekerja sebagai seorang mekanik level 1 dengan status kiriman atau transfer.
Teluk Penajam
                  Dengan mencarter taksi saya dan teman-teman sekitar jam setengah empat berangkat dari  lenteng Agung menuju bandara Sukarno-hatta. Dengan perut kosong dan bawaan yang cukup banyak (hehehe.. pdlan sudah kayak mindahin ibukota) kami berangkat sambil menenteng hape jadul saya berusaha menghubungi beberapa teman jalan dan tetangga yang memang malamnya tidak sempat saya pamitin semua.
Setiba di bandara kami check-In dengan beberapa prosedur standar dan wussss……ss sampailah pertama kali menapak di bumi Borneo.  Jemputan sudah menunggu 2-3 jam karena pesawat kami delay, tanpa babibu saya naik jemputan L200 Pajero ke distrik Balikpapan. Dari sana kami nyambung kijang ke tujuan.
Feri kariangau - penajam
                   Sedikit cerita tentang Balikpapan, yang bisa saya gambarkan dari jalan yang saya lintasi waktu itu adalah sebuah kota yang bersih (itu dulu). Dari distrik mobil meluncur ke sebuah pelabuhan yang akhirnya saya tahu namanya kariangau. Mobil dan seisinya naik feri penyebrangan yang gk sebentar (sekitar 2 jam), menuju penjam. Pikir kuper saya adalah bahwa batukajang adalah sebuah daerah yang terpisah atau pulau terpisah dengan pulau Kalimantan (tepikir kota baru, kalsel). 

Gerbang Penajam

                   Sukses mendarat di penajam saya dan rombongan melanjutkan perjalanan ke tujuan. Jalanan cukup lengang dari posisi belakang supir saya mengintip kecepetan sang kijang di konsol speedo 100km/jam. Dugh kenceng amat yah dan anehnya sudah sejam, duajam dan tiga jam dengan kecepatan segitu kok gk nyampe-nyampe. Pemandangan kiri kanan bervariasi cuman gambarannya  bisa dibayangin 1:5 alias 1 km melewati perkampungan, setelah 5 km hutan / lahan kosong baru ada perkampungan lagi.  Dan sekitar  jam 5 kami sampai di tempat tujuan. Mess saya cukup simple deretan rapi container yang jadi kamar kami, dengan tiap containernya berisi atau kapasitas 4 orang ranjang springbed susun (baca : tarik)

Tambang Kideco


                      Batu kajang, bisa dibilang ada dan besar karena adanya perusahaan Korea PT. Kideco. Dengan penduduk asli dayak pasir, dan merupakan jalur propinsi Balikpapan-Banjarmasin. Dengan adanya brbagai macam kontraktor yang berinduk pada PT. Kideco banyak suku dan kultur yang akhirnya berdomisili di sana dengan satu tujuan mencari nafkah.

Berikut ulasan singkat mengenai perjalanan saya ke batukajang. Semoga bermanfaat dan silahkan dikunyah-kunyah.

salam from Makobu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar